Bab 200 Menuju

Sementara itu, di dekat vila Keluarga Walsh...

Hujan turun dengan deras, dan awan gelap menutupi langit.

Pemuda dengan mata merah darah itu berjalan di jalan dengan pisau. Bahunya basah kuyup, dan kakinya terluka karena dipukuli. Dia berjalan pincang, tapi dengan tegar menuju vila terdekat.

Dia harus mendapatkan balas dendamnya. Dia harus!

Ronald menggenggam gagang pisau di tangannya dengan erat, dan pikirannya dipenuhi keinginan untuk menyeret Keluarga Walsh bersamanya.

Pada saat itu, hujan tiba-tiba berhenti mengguyurinya.

Sebuah payung hitam dibuka di belakangnya.

Ronald terkejut. Dia tidak menoleh ke belakang, dan tidak peduli siapa yang memegang payung untuknya. Dia hanya terus bergerak maju.

Satu langkah, dua langkah.

Ketika dia akhirnya sampai dekat, dinding halaman yang tinggi dan pintu besi vila Keluarga Walsh menghalangi jalannya.