Bab 233 Aroma yang Memikat

Jari telunjuk Lucille bergerak-gerak. Saat dia teringat sikap buruk seseorang, Lucille memutuskan untuk tidak menunggunya. Akhirnya, dia menyuruh Molly duduk dan langsung mulai makan.

Dia benar-benar kelaparan.

Meninggalkan segalanya, kemampuan masak koki pribadi itu benar-benar luar biasa. Bahkan sayur rebus pun terlihat menggugah selera dan lezat, belum lagi iga dan daging babi yang direbus. Makanan itu langsung meleleh begitu bersentuhan dengan lidahnya, dan aromanya sangat menggoda.

Sudah lama berada di sekeliling Lucille, baru pertama kali Nyonya Dahlia melihatnya makan sebanyak itu. Seperti sudah beberapa hari tidak makan. Dia tak bisa tidak berkata, "Pelankan, Miss Jules. Kamu bisa tersedak."

Lucille mengangguk.

Pada saat itu, Joseph, yang telah berganti pakaian baru, duduk di hadapan Lucille.

Dia memandangnya dengan tenang dan dengan penuh pikiran menuang segelas air hangat sebelum mendorongnya di depan Lucille.