Lucille memarkir mobil dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Ronald.
Beep... Beep...
Panggilan tersambung, tetapi tidak ada yang menjawab.
Lucille mengernyit.
......
Sementara itu, di Dilsburg yang jauh...
Di lantai dua ruang VIP, Ronald berjalan beriringan dengan Connor Millington dalam setelan jas yang terjahit rapi. Mereka mengobrol sambil berjalan ke lantai dua.
Ekspresi Ronald tidak berubah, dan ada senyum samar di wajahnya.
Dalam beberapa bulan terakhir yang dia habiskan di Dilsburg, serta mengalami kehilangan ibunya, dia sudah lama kehilangan masa mudanya dan kelembutannya. Dia bukan lagi pemuda yang akan dipukuli dan dirampok di hutan kecil sekolah. Dia bukan lagi pemuda yang membantu ibunya menjual camilan di jalan pusat kota.
Kebencian membara di hatinya.
Dalam beberapa bulan saja, dia bisa berbicara dan tertawa dengan orang lain, dan dia juga bisa menghadapi semua jenis kegiatan sosial dengan wajah tanpa ekspresi.