"Kami tahu bahwa kamu dan Jiang Yexun pasti akan kembali ke Shanghai tahun ini. Jangan khawatir, selama salah satu dari kami dapat lotre, itu semua untukmu," ucap Tao Junlan sambil menepuk dadanya.
Su Xiaoxiao langsung terharu, matanya berbinar saat menatap lurus ke arah Tao Junlan dan Qian Siyu.
"Terima kasih banyak."
"Kenapa sih? Bukankah kamu sendiri yang bilang? Kita ini teman," kata Tao Junlan santai.
Su Xiaoxiao menoleh ke Bibi Guo, yang berdiri di halaman. "Bibi, aku akan kembali ke asrama pemuda terdidik bersama Junlan dan Siyu."
"Tidak masalah, silakan. Yexun, kamu ikut Xiaoxiao dan ambil kapaknya. Sudah mulai gelap, jadi hati-hati," Bibi Guo melambaikan tangan dan mengingatkan Jiang Yexun dengan penuh kekhawatiran.
Jiang Yexun berbalik ke dapur, mengambil senter dan kapak, lalu keluar lagi.
"Ayo pergi," katanya pelan.
Mereka berempat berjalan menyusuri jalan desa, sibuk bergosip tentang asrama pemuda terdidik.