Su Hongchen merasakan gelombang duka yang tiba-tiba dari adiknya. Dia mengerutkan kening bingung dan melihatnya dengan seksama.
"Apa yang salah? Apakah seseorang menggertakmu?" Su Hongchen bertanya dengan tegas.
Su Xiaoxiao menggelengkan kepala tetapi tidak menjawab. Namun, Su Hongchen, yang telah merawatnya sejak kecil, dan yang juga adalah prajurit terbaik di angkatan darat, dapat dengan mudah merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Ketika pikirannya berkecamuk, dia mengingat sebuah pertanyaan yang belum sempat dia tanyakan. Namun sebelum Su Hongchen bisa berbicara, sebuah auman keras tiba-tiba terdengar dari dasar gunung.
Baik Su Hongchen maupun Su Xiaoxiao membeku, napas mereka terhenti. Segera setelah itu, teriakan ketakutan penduduk desa dan dentang lonceng memenuhi udara. Raungan binatang buas semakin keras dan sering sebagai tanggapan.