Bab 203: Kenyataan dari Teror Malam

Kegelapan yang menghantui bukanlah sesuatu yang baru bagiku, dan tidak peduli apa yang coba kulakukan dalam hidupku, aku dihantui oleh visi yang menyaring pikiranku, mengingatkanku akan segala hal yang tidak ingin kulakukan. Aku tidak seharusnya menjadi ratu, putri, atau bahkan pewaris tahta. Aku hanyalah aku, dan saat bayang-bayang bahaya menyaring pikiranku, aku melangkah maju mencari jalan menuju cahaya.

Aku bukan monster seperti yang semua orang saran kan, dan setiap langkah yang kuambil melalui kegelapan aku terus mengingatkan diri itu. Kata-kata yang berbisik dari bibirku berulang-ulang merupakan pengingat akan kebenaran. Bahwa aku bukan orang yang mereka takuti.

"Apa yang kamu lakukan, anak kecil?" suara lembut dan gelap dari kecantikan feminin mengelilingiku dalam kegelapan, membuatku terhenti dalam ketakutan, tidak yakin apakah akhirnya aku telah kehilangan akalku.

"Siapa di sana?"