Ketika saya memberi tahu Tatum bahwa saya siap untuk pergi, saya tidak menyangka semuanya akan berlangsung begitu cepat, tapi sejujurnya... saya tidak tahu mengapa saya berpikir demikian. Namun, karena kawanan selalu mengurus anggota mereka, saya telah kembali ke rumah kawanan hanya untuk menemukan diri saya sendiri di bawah air panas di kamar mandi. Uap memenuhi ruangan saat air tercurah mengitariku.
Saya telah menahan diri sebaik mungkin di depan semua orang, tetapi saat saya menemukan diri saya sendirian, saya roboh. Air mata, yang tak bisa berhenti mengalir, berusaha menggabungkan segala yang pernah terjadi pada saya. Rasa sakit dari kenangan yang pelan-pelan datang, bercampur dengan rasa sakit dari kenangan setelah memori saya hilang.
Semua ini seharusnya tidak terjadi seperti ini. Dan mengetahui bahwa begitu banyak orang meninggal hanya karena saya ada membuat saya mati rasa.