Bab 258: Cassie

Harapan.

Satu kata yang tidak pernah saya bayangkan akan menjadi kenyataan karena itu adalah satu-satunya hal yang telah membuat saya tetap hidup selama beberapa tahun terakhir. Harapan bahwa pada akhirnya saya bisa memperbaiki masalah yang saya ciptakan dengan mengambil kekuatan saudara laki-laki saya. Harapan bahwa anak-anak kami suatu hari nanti bisa hidup normal. Harapan bahwa keluarga saya suatu hari nanti akan menjadi utuh kembali. Di dalam hati, bagian dari diri saya mulai kehilangan harapan yang begitu saya cari sedesperat mungkin selama yang bisa saya ingat.

Memiliki hidup saya tercabik dari satu tempat ke tempat lain sementara saya menyaksikan anak-anak saya tumbuh dan keluarga kembali, hanya untuk menyadari bahwa hidup saya bukan milik saya sendiri telah lebih sulit daripada yang bisa dibayangkan siapa pun. Dan di atas semua itu, tidak semua pasangan saya cukup memahami seperti yang saya inginkan.

Bukan berarti saya bisa menyalahkan mereka.