Wahyu Kebenaran

Para penonton dalam live stream tersebut masuk dengan wajah bingung yang terukir jelas. Bukankah tim produksi seharusnya mematikan kamera di malam hari? Ada apa sebenarnya?

Lensa kamera tetap terbungkus kegelapan, hanya menawarkan bayangan samar, membuatnya mustahil untuk mengenali identitas. Apakah ada yang rusak?

Sebelum mereka bisa memahami situasi, tepat ketika mereka hendak keluar, sebuah suara yang familier bergaung di udara.

"Kakak Senior, tiga tahun yang lalu, kau menolakku. Apa konsekuensi yang kau hadapi saat itu? Jika kau menolakku lagi kali ini, aku tidak bisa menjamin kau tidak akan terpinggirkan lagi."

[Hmm? Apakah suara itu... yang aku pikirkan?]

[Sialan, memang dia! Berdasarkan kata-katanya, orang lain pasti Yu Ze, kan?]

Tak lama kemudian, mereka samar-samar melihat satu sosok tinggi mengulurkan tangan yang tegas tanpa ragu-ragu, membuat wanita itu berteriak kaget saat ia jatuh ke tanah.