Ayah dan Putri Mencari Balas Dendam

Di bawah naungan malam, sebuah pesawat dengan cepat berangkat dari pulau. Setelah mendengar keributan, Zhao Xinghua juga membuka matanya, berjalan ke jendela, dan bergumam, "Anak tak tahu malu itu."

Meski menjadi seorang ayah, ia tetap impulsif, tampaknya tidak peduli tentang pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan pada putri kecilnya.

Menggelengkan kepalanya, ia berbaring kembali, lalu setelah beberapa detik, ia mengambil teleponnya dan mengirim pesan: "Siapkan ruang tahanan."

Sementara itu, di atas pesawat, Zhouzhou duduk di samping Ye Lingfeng. Dia menggerakkan kakinya yang kecil dan menengadah, bertanya dengan polos, "Ayah, apakah Paman Zhao akan sangat marah saat tahu kita sudah pergi?"

"Tentu saja, dia harus menunjukkan kemarahannya secara terbuka."

"Secara terbuka?"

Mata Zhouzhou bersinar dengan pengertian saat dia menyadari maksudnya. Dia menutup mulutnya dan tertawa pelan.