Bab 273 : Mimpi Buruk

*Olivia*

Aku tak tahu berapa lama kami berdiri di lobi yang sunyi itu. Suara tangisanku yang tertahan di kain bajunya adalah satu-satunya suara yang terdengar. Giovani memelukku erat, membiarkanku bersandar padanya saat aku menangis.

Aku bisa merasakan jarinya menyibak rambutku yang setengah kering. Aku tidak sempat menggunakan pengering rambut karena aku terlalu khawatir untuk Dahlia dan dia. Aku menggigil, mendorong diriku semakin dekat ke dalam pelukannya seiring suhu terus turun sepanjang malam.

Hanya mengenakan hoodie, aku melangkah di antara kaki Giovani, melindungi kulitku dari dingin yang tiba-tiba.

Mungkin berlangsung beberapa menit atau jam, tapi akhirnya, aku melepaskan cengkeramannya. Jarinya yang lembut mendarat di bawah daguku, mengarahkan kepalaku untuk menatap matanya.

Matanya yang coklat dipenuhi dengan kesedihan dan rasa bersalah, namun kebaikan dan kasih sayang yang selalu kulihat masih ada.

"Kamu baik-baik saja?" gumamnya.