Bab 291 : Teh Tumpah

*Olivia*

Saat kami tiba di halaman rumah, dengan enggan aku kembali ke tempat dudukku sendiri. Muka bergelombang merah, tak diragukan lagi, aku tahu akan ada bisikan di leherku esok pagi. Giovani mengirimiku senyuman yang cukup genit saat itu ketika aku berusaha keras menarik bajuku menutupi bekas itu.

Giovani mengantarku ke kamarku dan dengan enggan aku berpisah dengannya.

"Selamat malam, Olivia," katanya lembut padaku.

"Malam," bisikku saat dia menutup pintu. Aku berharap sejenak bahwa aku bisa mengundangnya masuk atau mengikutinya ke kamarnya. Dia hangat dan nyaman dan entah mengapa, aku merasa lebih aman di dekatnya daripada sendirian.

Tapi itu hanya pikiran yang penuh harapan.

Aku menguap saat melepas pakaianku, berganti celana pendek dan kaos yang sudah bertahun-tahun kumiliki saat naik ke tempat tidur. Aku memastikan untuk men-charge ponselku dan terkulai lemas dalam kehangatan bantal-bantalku.