*Giovani*
Aku akan membunuhnya. Secara kiasan atau nyata, aku masih memutuskan, tapi bagaimanapun juga, aku akan sialan membunuhnya.
Aku menatap meja kerjaku, mendidih dalam kemarahan yang tak terkendali. Kurang ajaran Alessandro di meja sarapan telah memicu amarahku. Aku hanya bisa menumpahkan kemarahan dalam diam, tak bisa berbuat apa-apa terhadap bocah itu.
Kalau aku bisa, dia akan melakukan kerja kasar selama setahun setengah kedepan untuk perlakuan yang dia berikan bukan hanya padaku tapi juga Olivia. Sebisa mungkin aku berusaha tidak memandangnya selama sarapan, tapi dia begitu sialan cantik, dan beberapa kali aku terpeleset.
Pandangan bersalah yang terus dia lempar kepadaku jauh dari kata tersembunyi, dan aku membenci setiap bagian darinya. Dia bukan bodoh. Dia mungkin sudah tahu kenapa aku membiarkan Alessandro berbuat sejauh ini.