Bab 370 : Kejam

Giovani

Lagi.

Mereka menyerang lagi.

"Bajingan," gumamku pelan, hampir saja menghantam tinjuku ke dinding sialan itu.

Dibutuhkan banyak pengekangan diri untuk sampai di sini tanpa membentak semua orang di sekitarku, terutama Olivia. Kekecewaannya untuk kembali sangat menyesakkan, mungkin seperti gelombang yang terpancar, tapi tidak ada yang bisa kulakukan.

Mereka sialan melakukannya lagi.

Aku lebih suka tetap di Paris, tapi aku memiliki tanggung jawab dan kewajiban pada keluarga, sesuatu yang Olivia masih belum mengerti.

Aku menarik napas dalam, mengingatkan diri sendiri. Rasa bersalahku yang terburu-buru membawanya kembali bercampur dengan kemarahan, keduanya menciptakan bom yang siap meledak kapan saja. Tidak adil bagiku untuk menggurui Olivia.

Dia sudah meninggalkanku lama sekali jika dia bukan jiwa yang sabar dan baik.