Bab 456 : Keputusan Setelah Makan Malam

*Olivia*

Aku terdiam, menatap ponselku yang berdering. Jantungku melonjak ke kerongkongan. Tiba-tiba aku merasa diawasi, cemas. Aku bilang aku akan meneleponnya, kan?

Dahlia mengangkat sebelah alisnya. "Mau diangkat gak?"

Aku tarik napas dalam-dalam. Aku terlalu banyak berpikir. Tidak ada yang aneh jika dia menelepon. Kebanyakan ayah menelepon anak-anak mereka sepanjang waktu. Neraka, Dahlia dan James punya panggilan mingguan.

Aku meletakkan mangkuk cat, mengambil ponselku, dan menekannya ke telinga dengan tangan yang sedikit gemetar. Dahlia mendekat, matanya berkilau penuh minat.

"Hai." Suaraku terdengar serak dan aneh, tapi berhasil.

"Olivia!" Suaranya terdengar hangat dan santai, seperti saat makan malam itu.

Aku sedikit rileks.

"Aku tidak mengganggumu, kan?" tanyanya.

Aku menatap mata Dahlia. "Aku ada makan malam sebentar lagi, tapi aku punya beberapa saat untuk bicara. Ada apa?"

Dia menganggukkan kepala dengan tanda semangat.