*Olivia*
"Ciluk-ba!" Aku berteriak, membuat Elio terbahak-bahak kegirangan.
HP-ku berdering, mempergetarkan meja kopi tempat aku meletakkannya.
"Mama harus cek HP dulu," kataku lembut sambil menggendongnya.
Dokter anak berkata bahwa semakin sering kami berbicara dengan dia, semakin cepat dia akan belajar bahasa, dan itu membuatku menghabiskan separuh hariku hanya untuk mengoceh padanya.
Aku membungkuk untuk mengambil HP itu. Nama Sal muncul di layar, meski aku belum menetapkan foto untuknya.
Aku ragu sejenak sebelum mengangkat panggilan. Belum menetapkan fotonya? Beberapa pertemuan terakhir cukup menyenangkan, dan aku merasa bersemangat, namun apakah aku yakin dia akan menjadi bagian dari hidupku?
Aku mengangkat panggilan sebelum terlalu banyak berpikir.
"Ada apa?" tanyaku.
Suaranya muncul melalui sambungan, tetap hangat meski ada distorsi. "Livi! Aku hanya menelepon untuk mengecek keadaanmu dan cucuku yang paling favorit."