Bab 488 : Interogasi

*Olivia*

Dengan satu blok mainan Elio yang tergenggam erat di tanganku seperti jimat, aku menyeret langkah ke ruang tamu. Aku ingin kamarnya disiapkan untuk kalau—saat kita membawanya pulang, tapi aku membutuhkan sedikit bagian darinya bersamaku untuk menjaga keyakinan itu tetap hidup.

Dahlia dan Gio duduk berhadapan di ruang tamu, menatap kosong ke kejauhan. Piring-piring makanan tergeletak di atas meja kopi di depan mereka, semuanya tidak tersentuh. Aku jatuh lunglai ke kursi berlengan di ujung meja kopi. Aku sudah menangis, sudah berpelukan, sudah meringkuk di antara barang-barang anakku, seolah-olah itu cukup untuk memanggilnya pulang. Sekarang, aku tahu, aku harus kuat sampai ini semua berakhir. Itu berarti aku membutuhkan tempat dudukku sendiri.

Godaan untuk berada di pelukan Gio atau Dahlia akan terlalu kuat untuk ditolak jika aku berada dalam jangkauan mereka.