Bab 496 : Ini Belum Berakhir

*Giovani*

'Apakah kau pernah berpikir tentang pensiun?'

Aku mengetukkan jari-jariku di meja, kayunya terasa kokoh dan kusam saat aku terus melakukan gerakan itu berulang-ulang. Aku melirik teleponku, masih menunggu panggilan tentang langkah kami berikutnya sambil meraih minumanku. Bourbon di gelas itu terasa lembut, persis seperti yang kusukai, dan meskipun aku sudah mengurangi konsumsi alkohol, kurasa aku pantas mendapat satu gelas malam ini.

Mata Olivia yang memohon dengan lembut menghantui diriku, kata-katanya terus membayangiku seperti hantu di bahuku.

Pertanyaan sederhana yang dia ajukan padaku begitu mudah dijawab, namun aku tidak melakukannya. Aku bisa mengatakan apa saja, tapi cara dia memandangku, sedih, lelah, dan terkuras, membuat aku ragu.