BAB 24

KADEN'S P.O.V

Iritasiku bertambah dengan setiap detik yang berlalu. Aku merasa kesal karena harus pergi berkencan dengan gadis itu. Dia semenarik menonton semen mengering. Dia bahkan hampir tidak bisa menjalani percakapan yang sederhana dan terus mencoba melemparkan dirinya padaku. Aku tidak ingin apa-apa selain untuk berdiri dan langsung keluar dari restoran itu, tapi aku tahu ibu tidak akan pernah membiarkanku mendengarkan akhir dari ceritanya.

Aku menghabiskan seluruh waktu memikirkan tentang Amelia, aroma dan betapa lembut rambutnya dibawah jari-jariku. Aku memikirkan betapa damainya dia terlihat ketika tidur dan semua hal yang ingin aku lakukan padanya. Itu adalah satu-satunya cara aku dapat melalui mimpi buruk itu. Aku memikirkan tentangnya sampai-sampai saat aku meninggalkan restoran, aku bisa bersumpah bahwa aku benar-benar mencium aromanya tapi aku tahu itu mustahil karena aku melihat sekeliling dan aku tidak bisa melihatnya.