SUDUT PANDANG KADEN
Semua orang menatap saya, menunggu dengan putus asa alasan saya berdiri dengan mendadak. Saya bisa merasakan tatapan Gregory yang tertahan minatnya, seolah ia bisa mendapatkan jawaban dari wajah saya sementara Caleb menatap saya dengan perhatian. Dia belum mendapatkan sambungan pikiran seperti yang saya dapatkan, jadi dia benar-benar di dalam kegelapan dan saya tahu dia membenci itu.
Setelah beberapa detik, saya merasa batuk dan merapihkan kerah kemeja saya lalu mengusap debu yang tak kasat mata dari pakaian saya untuk terlihat tidak tertarik.
"Saya khawatir saya ada urusan penting yang harus saya hadiri," kata saya dan dengan tatapan yang tegas ke Caleb, dia pun bergegas berdiri.