POV AMELIA
Kepala saya berdenyut. Rasanya seperti ada yang menjalankan sebuah situs konstruksi di dalam tengkorak saya. Saya merasa butuh waktu berjam-jam namun saya yakin sebenarnya hanya beberapa menit untuk mendapatkan kembali orientasi saya dan membiasakan diri dengan kenyataan lagi. Saya memaksa mata saya terbuka dan untuk kaget saya, langit adalah campuran warna yang indah. Rasanya seperti seseorang telah menyiramkan palet warna air ke langit sehingga berubah menjadi campuran oranye dan ungu serta sedikit rona merah muda di tepinya.
Hal pertama yang saya perhatikan setelah menatap langit adalah bahwa kamar telah diperbaiki. Lemari pakaian telah diganti dan begitu pula dengan jendela-jendelanya. Kamar tampak seperti baru dengan ukiran kayu yang indah menggantikan barang-barang yang rusak selama pertarungan serta meja rias yang cantik terletak di atas lemari pakaian.