BAB 55

SUDUT PANDANG AMELIA

Semua orang di rumah tahu bahwa Kaden menyelinap ke kamarku. Aku tidak yakin apakah aku marah kepada mereka karena tidak memberitahuku atau aku mengerti. Rasanya seperti campuran dari kedua emosi itu jadi aku memutuskan untuk tidak membicarakannya. Kami semua berpura-pura seolah mereka tidak mendengar pertengkaran antara Kaden dan aku sementara aku berpura-pura seolah mereka tidak sebersalah dia.

Sekitar tengah hari, ada ketukan di pintu. Aku sendirian di ruang tamu saat itu jadi aku yang membuka pintu. Seharusnya aku memeriksa melalui lubang pengintai tapi aku tidak melakukannya jadi aku terkejut saat melihat Kaden berdiri di sana.

Kepalanya tertunduk seolah ia takut untuk menatapku. Aku tahu dia agak malu tentang apa yang terjadi semalam dan tidak yakin bagaimana reaksiku. Aku tidak terlalu kesal tentang itu tapi aku perlu tetap teguh pada pendirianku agar dia tidak berpikir aku mudah menerima untuk diulangi.