BAB 76

P.O.V AMELIA

Kemarahan membakar diriku sepanjang perjalanan pulang dan baru saat aku berbaring di tempat tidur, rasa kecewa menggantikan amarah. Aku berharap kami sudah melewati masalah Blake tapi tampaknya itu lebih mengganggu Kaden daripada yang ia ingin akui. Aku mengerti bahwa Blake adalah bagian penting dari hidupku, tapi aku tidak bisa percaya bahwa ia mengira aku masih menginginkannya setelah segala yang terjadi di antara kami.

Aku masih peduli pada Blake, itu sudah jelas mengingat apa yang telah kami lewati bersama tapi tidak dengan cara yang sama seperti yang kurasakan pada Kaden. Apa yang kurasakan untuk Kaden tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Itu luar biasa dan menyeluruh. Alasan mengapa aku diam saat ia menyebutkan Blake adalah karena sebagian diriku lega dan aku memikirkan ikatan di antara kami dan apakah itu akan putus karena ia sudah berpasangan dengan Brittany. Aku menjalani percakapan diam dengan serigalaku tapi ia menganggapnya berbeda.