BAB 179

h1>SUDUT PANDANG BLAKE

Kepala saya berdenyut di tengkorak. Rasanya seperti ada orang yang menggunakan kepala saya untuk melakukan pekerjaan konstruksi. Saya mencoba membuka mata tapi tak bisa, hanya melakukan itu saja sudah terlalu berat bagi saya. Saya belum pernah merasa begitu lemah atau lelah seumur hidup.

Saya bisa merasakan tanah dingin di bawah saya dan saya mencoba mengingat apa yang sedang saya lakukan di lantai ketika kenangan itu menerjang saya seperti kereta barang. Saya mengumpat dan berdiri dengan tergesa-gesa, mengabaikan denyutan di tengkorak dan rasa sakit di tubuh saya.

Ruangan terlihat sama seperti sebelum saya pingsan tetapi perbedaan satu-satunya adalah bau kusam Amelia. Saya mengumpat dalam hati dan mencari-cari ponsel di saku saya hanya untuk mendapati itu hilang. Saya hampir mengaum. Dia telah mempermainkan saya.