EPILOG
P.O.V AMELIA
"Sayang," bisik Kaden, suaranya lembut saat janggutnya menyentuh pipiku. Dia menaruh ciuman lembut di wajah dan bahuku mencoba membangunkanku tapi aku tidak mau bergerak.
Aku menggumamkan beberapa kata yang tidak jelas, meringkuk lebih dekat padanya dan kehangatan yang memancar dari tubuhnya. Dia tertawa, suaranya serak dan dalam saat lengannya melingkar di sekitarku.
"Kamu harus bangun," katanya padaku, bibirnya menyentuh bahuku. "Kamu memintaku untuk membangunkanmu."
"Beri aku lima menit lagi, tolong. Aku sangat lelah."
Dia menghela nafas, tidak melawan karena dia tahu betapa lelahnya aku.
Setelah insiden dengan Blake, aku terpaksa beristirahat di tempat tidur selama sisa kehamilanku. Itu adalah keajaiban bahwa aku tidak kehilangan bayinya, dan keajaiban yang lebih besar ketika kami mengetahui bahwa kami akan memiliki anak kembar.