Tak Terjawab - Bagian【5】

Cronus berjalan hati-hati mengelilingi ruangan dengan tangannya terikat di belakang punggung, matanya yang waspada tak lepas dari pintu. Selama satu jam terakhir, ia memperhatikan setiap gerakan, setiap perubahan suara atau panas yang kecil. "Dia sedang menaiki tangga." Ucapnya.

"Aku tidak mendengar apa-apa." Aku mengerutkan kening. Sebagai Alfa masa depan, pendengarannya dilatih untuk lebih tajam dia bisa mendengar bahkan suara kecil sekalipun. Ada ketukan lemah di atas kayu, kenop pintu diputar perlahan, dan pintu didorong terbuka untuk memperlihatkan Lumina yang bercahaya yang langsung menyambut saudaraku dengan senyum lebar begitu matanya yang berkilau abu-abu mendarat padanya.

"Cronus." Dia terkekeh saat ia membuka lengan untuknya dan begitu saja dia berada di hadapannya, ia memeluknya dengan hangat. Dia adalah satu-satunya perempuan selain mama dan aku yang dia sentuh dengan penuh kasih sayang seperti ini.