Wajah dan bagian atas tubuh Fiona terluka parah dan berlumuran darah, tampak mengerikan.
Meski kondisinya kritis, ia tak menyerah menjebak Ellen.
"Cepat selamatkan aku! Dia benar-benar gila! Tolong aku..."
Fiona berteriak histeris. Dengan darah yang bercipratan di wajahnya, dia terlihat sangat menyedihkan.
Mata Fiona bengkak sampai ia tidak bisa membukanya. Kalau tidak, dia bisa melihat ekspresi mengerikan di wajah Jamie dan akan menyesal mengucapkan kata-kata itu.
Jamie merasa beruntung telah mengetahui kebenaran, atau dia mungkin tertipu oleh Fiona lagi.
Dengan wajah tanpa ekspresi, ia berkata, "Fiona, aku mendengar semuanya."
Fiona tercengang.
Dia bertanya-tanya apa maksud Jamie.
Perlahan, ada rasa dingin menyelinap menyusuri tulang punggungnya, sampai ke puncak kepalanya.
"Tidak... Jamie... Kamu salah paham. Ellen memaksa aku mengucapkan kata-kata itu..."
Dengan air mata yang mengalir di wajahnya, luka-lukanya menjadi semakin sakit.