Bab 82 Bersama

Aku terbangun terlambat keesokan harinya. Bau sesuatu yang lezat langsung mengisi hidungku saat aku turun ke bawah. Rumah ini besar tapi sederhana, jadi aku dengan mudah membiasakan diri dengan aksesnya. Memakai gaun putih, aku masuk ke dapur dan menemukan Pierce berdiri di depan kompor. Dia mengenakan celana sweatpants dan kemeja hitam. Rambutnya acak-acakan dan punggungnya terlihat begitu seksi di pagi hari.

Aku menatap punggungnya. Dia masih berpengaruh padaku tapi tidak sehebat dulu. Detak jantungku normal. Aku masih mencintainya tapi aku tidak lagi jatuh cinta. Aku tidak tahu apakah tinggal di sini bersamanya akan membawa kebaikan bagi diriku atau bagaimana. Namun, aku akan tetap menjaga jarak untuk menjaga semuanya seperti ini.

"Kamu sudah bangun."

Suara lembutnya membawa aku kembali ke kenyataan. Aku tersenyum padanya dan masuk ke dapur. Aku duduk di bangku sementara dia berdiri di hadapanku. Ada pulau counter di antara kami, tapi aku merasa seolah-olah kami sangat dekat.