Nanli merasa sangat terharu.
Di era ini, laki-laki adalah pihak yang diuntungkan. Sangat jarang menemukan seseorang yang benar-benar peduli terhadap kepentingan perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Dia sudah meninjau saran dan usulan perubahan yang ditulis oleh Chu Huan, yang ternyata lebih bijaksana dan rinci daripada yang dia harapkan. Dokumen tersebut bisa langsung diajukan tanpa perlu perubahan lebih lanjut.
Ekspresi Nanli menjadi cerah saat dia berkata, "Kakak Ketiga, tulisanmu sungguh luar biasa. Ada beberapa aspek yang bahkan tidak terpikirkan olehku."
Usulan ini tidak hanya dapat mempermudah perempuan dalam proses perceraian, tetapi juga mencakup saran tentang hak asuh anak. Fakta bahwa orang-orang zaman kuno memiliki pemikiran seperti ini sudah sangat patut dipuji.
Chu Huan tersenyum malu, "Saya berdiskusi dan menyelesaikannya bersama beberapa kolega. Ini bukan sepenuhnya jasa saya."