Nanli menyipitkan matanya, merasa kata-kata Xue Shengnan terdengar aneh.
"Aku tidak secara khusus datang mencarimu; kamu sendiri yang kembali ke ibu kota, lalu dengan bodohnya kembali ke kediaman Xue."
Xue Shengnan terbaring di tanah, jiwanya belum sepenuhnya lenyap. Dia memandang wajah Nanli yang semakin indah dan menawan dengan rasa takut yang semakin besar. Saat kematian sering kali menjadi momen yang paling mengerikan, jiwa Xue Shengnan masih terus memudar.
"Aku... Aku adalah Yan Zhen! Ayah!" Ingatan Xue Shengnan perlahan-lahan menjadi jelas. Dia memutuskan untuk berjuang mati-matian, berteriak ke langit, "Ayah! Datang dan selamatkan aku!"
Semua orang tertegun. Tuan Xue baru saja dibunuh olehnya—mengapa dia masih memanggil ayahnya untuk menyelamatkannya? Bahkan jika Tuan Xue masih hidup, dia tidak akan datang menyelamatkan Xue Shengnan, bukan?