"""
"Di matamu, orang-orang itu seperti semut, nyawa mereka tak bernilai," tatapan Nanli menusuknya, "Tapi bagaimana dengan para saudara seniormu? Apakah menurutmu nyawa mereka sama tak berartinya?"
Wajah Chong Jiu berubah dingin dengan amarah, "Para saudara seniorku mengorbankan nyawa mereka untuk menyegel roh jahat. Bagaimana mereka bisa dibandingkan dengan orang-orang itu?"
Setelah mendengar ini, Nanli sedikit memiringkan kepalanya, "Bawa dia masuk."
Seorang pelayan segera membimbing Chong Ba ke dalam ruangan.
Chong Ba, yang berpakaian rapi namun dengan ekspresi kosong, terpaku pada kue yang dibawa pelayan. Ketika kue-kue itu diletakkan di atas meja, Chong Ba menyerbu ke arah mereka dan mulai makan dengan tangannya.
Pelayan itu terkejut, tetapi Nanli mengibaskan tangannya dengan santai, "Tidak apa-apa. Bawa kursi untuk dia duduk."
Pelayan itu menghela napas lega dan melaksanakan perintahnya.