Freya:
Bisa saja aku bersumpah aku mencium aroma waffle. Aromanya samar, tapi ada dan sangat menyenangkan. Itu mengingatkanku pada rumah, dan itu membuatku merasa lebih baik tentang berada di sini, di manapun aku berada.
Dengan kesulitan, aku membuka mataku. Untungnya, sinar matahari tidak membuatku buta, sehingga aku mampu membuka mata penuh tanpa banyak rasa sakit. Kelopak mataku terasa seberat seribu pon.
"Oh, sayang, kamu sudah terbangun."
Sebuah sedotan ditekan ke bibirku, dan aku memandangnya dengan curiga, menolak untuk minum apa pun yang ditawarkan orang ini. Sebuah tawa lembut seperti lonceng berkumandang sebelum seorang wanita membungkuk ke arahku sehingga aku bisa melihat wajahnya.
Dia memiliki rambut hitam yang lebat dan jatuh bergelombang hingga ke panggulnya, juga mata perak yang tajam yang memandangku dengan geli.
"Aku tidak akan meracunimu, sayang. Sekarang minumlah, ini hanya air."