Bab 159 Pasangan yang Mengganggu 1

Sudut Pandang Mary:

Cuaca dingin membuatku sulit duduk diam di dalam mobil. Meskipun jendela tertutup rapat dan pemanas dinyalakan penuh, aku masih merasa kedinginan. Aku menarik jaketku lebih erat ke tubuh dan menyandarkan kepalaku ke jendela yang berembun di BMW ayahku. Aku mendesah, membenci peristiwa malang yang telah terjadi dalam tujuh belas tahun hidupku yang singkat.

Ayahku mengeluarkan suara dari tenggorokannya, memecah keheningan yang canggung. "Mary," ayahku menatapku melalui kaca spion belakang. "Bisa kita bicara? Aku minta maaf."

Aku menggelengkan mataku dan menaikkan volume musikku agar pasti tidak bisa mendengarnya. Aku sudah muak dengan omong kosong "aku minta maaf"-nya. Dia sudah mencoba meminta maaf padaku selama seminggu ini, tapi minta maaf saja tidak cukup lagi.