Babyauthor

PERINGATAN!
BUKU INI BERISI ADEGAN PANAS DI SETIAP BAB, JIKA ANDA BERUSIA DI BAWAH 18 DAN ANDA MERASA TIDAK AMAN UNTUK MEMBACA BUKU EROTIK, MOHON JANGAN DIBACA. MENGANDUNG KONTEN SEKSUAL TINGGI!... BAGI YANG INGIN MELANJUTKAN, SILAKAN KARENA ANDA AKAN BENAR-BENAR MENIKMATINYA, INI LAYAK!

(18+) "Tolong dokter, tolong entot aku tolong". Ann memohon.

Tangannya diborgol di bawah lututnya yang membuat kakinya tergantung di udara.

Marcus mengamati vagina Ann yang terbuka lebar untuk matanya yang lahap. Penisnya mengeras dan berusaha membebaskan diri dari celananya tetapi dia mencoba menekan hasratnya saat dia menatap pintu masuk yang basah dengan nafsu di matanya.

"Tolong sentuh saya dokter, tolong sentuh saya di sana dokter itu sakit sekali....". Ann memohon, dia mencoba menyentuh vaginanya tetapi borgol di pergelangannya mencegahnya.

Marcus tersenyum, dia berjalan ke tempat tidur di mana Ann berada di tepi tempat tidur dan mendekat. Wajahnya, menghadap vagina Ann yang bengkak saat dia mempertahankan kontak mata langsung dengan pintu masuk Ann yang basah kuyup.

INI HANYA AWAL DARI "DOKTER SEKS"

MAU BACA LEBIH BANYAK??? SILAKAN LANJUTKAN...
*
Cek juga buku panas saya yang baru: Si Jalang Kecil Kotor Mafia(18+)
Buku ke-2 dari dokter seks (SUBMISSIFNYA)18+: Submissif Miliuner

DOKTER SEKS (SUBMISIFNYA)18+

Dia menyeringai lalu melipat lengannya di dada, "Boleh tahu aturannya?". Ann bertanya dan tepat saat Markus hendak berbicara, ponselnya bergetar di sakunya. "Sebentar". Dia meminta maaf sebelum menundukkan kepalanya dan menekan tangannya ke saku untuk mencari ponselnya. Dia terengah-engah ketika menemukannya sebelum dia merogoh ke dalam sakunya dan mengeluarkan ponselnya. "Satu panggilan tidak terjawab dari Silver". Dia berseru saat dia menatap layar ponselnya yang menunjukkan peringatan tentang panggilan tidak terjawab dari Silver. "Aku perlu meneleponnya." kata Ann.


"Aturan nomor satu, Ann." Markus menggeram sebelum dia merebut ponsel dari tangannya.


"Tidak boleh menelepon dan sebenarnya, tidak boleh punya ponsel". Dengan itu, Markus mengangkat tangannya ke atas sebelum dia melepaskan ponsel dari tangannya dan ponsel tersebut jatuh ke tanah, hancur berkeping-keping.


SAYA BUKAN PELACUR!(2)