Suasana semakin memanas.
Kegelapan yang akrab dan aroma yang familiar membungkus Emily. Setan, pendatang baru itu, berlama-lama secara samar dekat telinga dan lehernya, "Bicara."
Seluruh tubuh Emily terasa panas. Dia memalingkan kepala untuk menghindari bibirnya yang basah dan panas, "Apa yang kamu inginkan dariku sebagai gantinya?"
"Hehe," Pak Setan terkekeh ringan, tangannya yang besar menutupi perutnya, mengirimkan gemetar ke seluruh tubuhnya. Dia menggigit cuping telinganya, meniup ke dalam telinga, "Kamu tahu."
Yang paling tidak bisa Emily tahan adalah caranya berbicara.
Mereka belum melakukan apa-apa, hanya berpelukan dan berbicara, tetapi dia sudah terangsang.
Suara serak Pak Setan datang dari belakang, lalu tubuhnya menjadi ringan saat dia mengangkatnya, menuju langsung ke kamar mandi.