Hati Emily seketika berkerut.
Jackson menoleh ke belakang kepada Emily yang masih duduk di kursi belakang, suaranya dalam, "Ya, dia ada di mobilku."
Allen Parker di ujung telepon sepertinya mengatakan sesuatu lagi. Jackson menyahuti dengan suara menggeram yang menandakan pengakuan sebelum dengan tidak sabar memutus sambungan.
Emily tak bisa menahan diri bertanya ragu-ragu, "Apa yang dikatakan kakakmu?"
Jackson memberinya tatapan sinis. "Apa pedulimu dengan apa yang dikatakan kakakku? Emily, kamu ini luar biasa, bahkan kakakku tertarik padamu? Apakah kamu semacam pesona?"
Emily mengerucutkan bibirnya. Andai saja dia pesona, apakah Sophia akan menghancurkan pernikahannya?
Andai dia pesona, dia bisa saja mencakar wajah Nathan.