Pagi berikutnya, Emily menerima panggilan dari Nathan.
Suara Nathan kasar dan sedikit terbata, sepertinya efek samping dari mabuk.
"Emily, mari kita bercerai."
Dia telah mendengar kata-kata tersebut dari dia enam bulan lalu. Waktu itu, Nathan meremehkannya, dan itu adalah awal dari masa terburuk dalam hidupnya. Dia diusir dari rumahnya oleh suaminya dan ibu mertuanya, terpaksa berkeliaran di jalanan tanpa tujuan.
Siapa yang bisa menebak bahwa mendengar kata-kata itu lagi enam bulan kemudian akan membawanya rasa lega?
Emily menyetujuinya, "Oke, aku akan menemuimu di balai kota."
Nathan tidak mengatakan apa-apa lagi dan menutup teleponnya.
Karena Pak Setan sudah memberitahunya tentang ini semalam, Emily bangun lebih awal. Setelah menutup telepon, dia cepat-cepat turun ke bawah.
Grace ada di ruang tamu. Dia melirik Emily, "Keluar begitu pagi? Akan bertemu dengan Vincent?"
Ada sedikit keingintahuan di nada bicaranya.