260 Sekilas tentang Rahasia

Mobil itu melaju melewati kota cukup lama, sebelum akhirnya berhenti di gerbang sebuah halaman terpencil.

Pintu masuknya tertutup oleh rumput liar, beberapa lebih tinggi daripada orang dewasa. Angin berdesir di antaranya, menghasilkan suara lembut yang seram. Matahari terbenam memancarkan cahaya suram, menciptakan pemandangan layaknya adegan dalam film horor.

Sophia berpegangan erat pada tangan Grace, tapi Grace melepaskannya. Sophia mengikutinya dari belakang, terlalu takut untuk mengucapkan sepatah kata pun.

"Ayo, apa yang kamu takuti?" desak Jackson.

Sophia menggigit bibirnya, air mata mulai bergenang. "Aku tak ingin masuk. Aku ingin kembali."

Jackson menghalangi jalannya. "Kamu pikir kamu bisa begitu saja pergi setelah sampai di sini? Kau pikir aku selemah Emily untuk dihadapi?"

Sophia berteriak, "Apa yang kamu inginkan? Kamu membawa aku ke sini untuk balas dendam, kan?"