Ketika kebenaran terbuka di depan matanya, Emily hampir tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Emma lagi. Yang dia lihat hanya mulut Emma bergerak, ekspresinya campuran antara rasa bersalah dan lebih menonjol lagi, rasa dendam.
Siapa yang dia dendami?
Ibunda Emily yang meninggal. Apa hak Emma untuk merasa sakit hati?
"Emily!"
"Emily!"
Siapa yang memanggilnya?
Emily mengerutkan kening, merasakan sakit tajam di tangannya. Tangannya berdarah.
Olivia terpaku oleh tindakan mendadak Emily, berdiri membeku. Jackson, walau sedikit lebih tenang, juga tampak gelisah.
Tangan Emily masih mencengkeram dua potongan kayu yang patah, dengan serpihan-serpihan berserakan di tanah. Kayu itu bernoda bercak merah gelap. Apakah itu cat atau darah masih belum jelas.