Hampir pukul sepuluh, lalu lintas di jalan telah berkurang.
Jam sibuk pagi sudah berakhir, hanya beberapa pejalan kaki dan kendaraan yang lewat. Perjalanan terasa mulus.
Emily menoleh ke jendela, merasakan sensasi keterasingan, seolah berada di dunia lain.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Setan, memegang setir dengan satu tangan dan dengan ringan menyentuh hidungnya dengan tangan yang lain.
Emily mengernyit dan menyingkirkan tangannya. "Aku hanya berpikir betapa efisiennya Dylan. Kamu harus memberinya kenaikan gaji."
Setan tertawa kecil. "Baiklah, kalau kau bilang begitu."
Emily kembali memandangnya, tatapannya tetap pada wajahnya. "Menemukan foto-foto ini tidaklah mudah. Dylan berhasil mengumpulkannya dalam semalam. Dia benar-benar mengesankan."
"Itu tidak begitu sulit," kata Setan. "Orang-orang Sophia tidak persis malaikat. Tinggal bayar mereka sejumlah uang atau gunakan beberapa taktik, dan Dylan tidak harus bekerja terlalu keras."