336 Prasmanan

Pertanyaan bertubi-tubi dari Emily membuat mahasiswi itu benar-benar terkejut.

Ekspresi Daniel juga menggelap. Ia memperbaiki posisi kacamatanya dan berbicara dengan tegas, "Kejujuran adalah prinsip dasar dalam berbisnis. Perusahaan kami tidak mempekerjakan karyawan yang tidak jujur."

Mahasiswi itu menarik napas panjang, matanya bergerak gelisah, jelas-jelas merasa bersalah.

Dia menggigit bibirnya dengan erat, tampaknya sedang berusaha mencari-cari alasan.

Tapi Emily tidak terburu-buru. Dia hanya tersenyum tipis dan terus memperhatikan gadis itu dengan tenang.

Akhirnya, mahasiswi itu berhasil menemukan alasan yang menurutnya sempurna: "Pacar saya yang membayarnya semua. Dia cukup kaya, jadi semua yang saya beli berasal dari uangnya."

Daniel mendekat dan berbisik kepada Emily, "Nyonya, menurut Anda...?"

Emily tersenyum, "Oh, benar. Hampir saja aku lupa kalau kamu punya pacar."