"""
Pembawa acara menurunkan mikrofon dengan halus dan mendekat ke Miranda, suaranya berbisik perlahan. "Ibu Carter, tetap tenang saja. Saya akan membimbing Anda melalui ini."
Miranda terlihat sedikit terkejut tetapi berhasil menyembunyikannya dengan senyuman sopan. "Terima kasih," jawabnya, dengan nada hangat.
"Silakan, ambil trofi yang memang menjadi milik Anda."
Miranda melepaskan tangan pembawa acara dengan lembut dan berjalan perlahan menuju mikrofon.
Sorotan terang membanjiri tubuhnya dengan cahaya, dan kilatan kamera yang terus-menerus menciptakan kabut mempesona. Dari sudut pandangnya, semua yang terlihat hanyalah lautan putih—dia tidak bisa mengenali wajah atau jumlah audiens.
Trofi itu ditempatkan di atas sebuah pijakan di dekatnya, menunggu untuk diangkat olehnya. Tapi pertama-tama, dia harus menghadapi pengawasan dari penonton.
"Selamat malam, semua. Saya Miranda Carter."
Suaranya melodius, jelas, dan membawa kepercayaan diri yang tenang.