Ken bersandar di kursinya, menyesap kopinya. "Kau tahu, Miranda, aku selalu mengira kau tipe yang menjaga segalanya kelas atas dan tak tersentuh, tapi kau ternyata cukup mudah didekati." Dia tersenyum lebar, sikap santainya membuat percakapan terasa lebih seperti obrolan santai daripada urusan kantor.
Emily Carter—dikenal di sini sebagai Miranda—tersenyum tipis sambil menyalakan laptopnya. "Orang cenderung memiliki berbagai macam ide tentangku."
Ken, yang selalu memiliki rasa ingin tahu, terlihat seperti memiliki pertanyaan yang ingin dia lontarkan. "Hei, Miranda, boleh aku bertanya sesuatu padamu?"
Emily tidak mengangkat pandangannya dari layar. "Tentu, silakan."
Mata Ken bersinar dengan rasa penasaran. "Jadi, kemarin..., ketika bos mengunci kalian berdua di kantor. Apa yang terjadi?"