Bab 11 Posting Media yang Mencurigakan.

Gabriel terbaring diam di tempat tidurnya, matanya terpaku kosong ke langit-langit kamarnya yang putih. Ia baru saja terbangun satu jam yang lalu, namun ia tidak bergeming dari tempatnya saat pikirannya mengingat kembali mimpi yang baru saja ia alami.

Dia telah bermimpi.

Sebuah mimpi tentang masa lalu dan sebuah masa depan yang tak akan pernah terjadi, mimpi yang terasa begitu nyata dan hampir terlalu nyata.

Mimpi itu dimulai saat pertama kali ia bertemu Leonica.

Dia mengingatnya dengan jelas, wanita muda berambut kuning, berpakaian gaun putih yang indah serta senyum hangat di wajahnya.

Dalam mimpi itu, Gabriel sedang duduk di sofa bersama neneknya ketika Leonica, bersama ayah dan ibunya, diperkenalkan kepadanya.

Pertemuan pertama mereka.

Namun dengan cepat mimpi itu mengambil arah yang berbeda dan mereka berada di lapangan terbuka dengan bunga iris yang ditanam dengan indah dan Leonica berdiri di tengah, namun ia tidak sendirian.