Baik itu Jamil atau Leonica, Irene sangat jelas bahwa keduanya telah membuangnya setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan.
"Bajingan," gerutunya pelan saat duduk di mobilnya, menggigit kuku ibu jarinya. "Tunggu saja." Gumamnya, sambil menggulir daftar kontak untuk melihat siapa yang bisa ia gunakan.
Namun sepertinya tak ada yang mau mendekat. Artikel-artikel dan tabloid yang terbit tentangnya beberapa hari yang lalu sungguh telah merusak citranya, sampai-sampai mereka yang dianggapnya sebagai teman pun menjauh. Dan soal usaha yang dibuka Arvan untuknya, kondisinya semakin memburuk dari sebelumnya, mendekat pada kebangkrutan.
Aman untuk dikatakan bahwa keinginannya untuk menjadi bagian dari Keluarga Romero telah menyebabkan rencana-rencana lainnya dengan Jamil gagal total.
Tapi dia tidak akan menyerah begitu saja.