MEMBENCI DIRI SENDIRI

Pada suatu saat, Zuri ingin Khaos menyakitinya, namun pada saat yang sama, cara dia memperlakukannya dengan berbeda adalah alasan mengapa dia tertarik kepadanya, mengapa dia terobsesi padanya.

Kekalemahan dirinya terasa seperti dosa, sesuatu yang tak seharusnya dia sentuh atau jelajahi, namun dia menginginkannya meskipun begitu.

Khaos masih mengelus-elus rusuknya, alisnya berkerut untuk alasan yang tidak diketahui Zuri, karena dia masih berjuang untuk mendorongnya agar menyakiti dirinya.

Ketika kamu tumbuh dengan kehadiran rasa sakit dan ketakutan yang konstan, perasaan-perasaan itu akan terasa seperti 'rumah', karena kamu tahu apa yang diharapkan dan bagaimana bereaksi terhadapnya, namun kelembutan adalah hal yang aneh.