Merasakan sensasi dingin di kulitnya, Lucian tersadar kembali ke kenyataan. Penglihatannya yang kabur menjadi jernih, ia perhatikan piring-piring yang diletakkan di meja makan di depannya.
Meskipun dia tahu apa yang baru saja dilihatnya adalah sekilas masa lalunya, dia melihat sekeliling, bingung. Dia merasa perlu untuk memastikan apakah itu hanya mimpi. Setelah dipastikan dia tidak berada di istana raja, sebuah pertanyaan muncul di pikirannya. Bagaimana dia bisa berakhir di sini? Dia samar-samar ingat seorang pelayan memanggil untuk makan malam dan dia mengikutinya tanpa mengatakan apa-apa tetapi ingatannya masih kabur.