119 — Janji Sepuluh Tahun yang Lalu

"Katakanlah, apa janjimu kepada Ibu." Sintia menggenggam tangannya, matanya penuh urgensi. Dia membutuhkan jawaban—sangat membutuhkannya. Mungkin dia memiliki pengetahuan yang telah ia cari di buku-buku sihir.

Vincent, yang selalu mengabdikan diri untuk mempelajari sihir dan bersikeras untuk menjadi profesor sihir, mungkin telah menyelami bidang ini lebih dalam dari yang pernah ia lakukan. Lagi pula, ia telah menghindari sihir selama bertahun-tahun sekarang.

"Jawablah aku," ia memohon, suaranya gemetar, sebuah desah terlepas dari bibirnya. Hatinya berdebar, terjepit antara kegembiraan penemuan dan ketakutan akan rahasia yang mungkin ia ungkap. "Saya perlu tahu. Ini sangat penting bagi saya."

Dia menunggu, tetapi saudaranya tetap diam. "jangan hanya diam," tekanannya.