Ryan tidak tahu bagaimana harus bereaksi atas kata-katanya. Delyth telah bertingkah sangat berbeda akhir-akhir ini sehingga dia bahkan bingung apakah harus menyalahkannya atas kesalahan masa lalunya atau merasa bersalah telah memperlakukannya seperti ini.
"Ryan, kamu tidak perlu merasa bersalah," ucap Delyth dengan senyum kecil di bibirnya. "Saya hanya menjadi beban bagi Anda. Siapa pun dalam posisi Anda pasti ingin melepaskan beban saya secepatnya. Anda masih cukup baik untuk memastikan bahwa saya bisa kembali dalam situasi di mana saya tidak perlu menderita lebih dari yang saya derita saat ini," katanya, tersenyum pada kakinya. "Terima kasih. Karena usaha Anda saya akan bisa berdiri kembali dengan cepat."
"Delyth, saya—" Ryan ragu untuk menerima pujian itu. Tapi sebelum dia bisa menolaknya, Delyth memotongnya.