Tentu saja, itu adalah pikiran pertama yang juga menghantui Arwen.
Bukan hanya sekali tetapi berkali-kali, dia memperhatikan kesamaan yang aneh antara Aiden dan anak laki-laki yang dia lihat dalam mimpinya.
Terkadang, mereka terlihat begitu mirip sehingga dia hampir percaya mereka sebenarnya bukan dua orang yang berbeda —tetapi orang yang sama.
Tetapi kemudian …
Bagaimana mungkin itu Aiden?
Itu tidak mungkin dia.
Dia pernah bertanya padanya apakah mereka saling kenal di masa lalu.
Tetapi setiap kali, dia selalu mengatakan tidak.
Dan jika mereka tidak kenal, maka dia pasti bukan anak itu.
Mungkin … Mungkin itu benar-benar hanya mimpi.
Arwen menghela napas pelan, menggelengkan kepala. "Itu tidak mungkin dia," gumamnya setelah hening sejenak.